Budidaya Tanaman Kacang Panjang

Tanaman kacang panjang atau yang memiliki nama ilmiah Vigna sinensis adalah sejenis tanaman semak yang menjalar tinggi sekitar 2,5 m.  Tanaman kacang panjang membutuhkan penyangga ketika tumbuh, batangnya berwarna hijau lunak serta memiliki permukaan yang licin. Bunga dari kacang panjang terdapat pada ketiak daun dengan bentuk menyerupai kupu-kupu berwarna putih keungu-unguan.  Buah dari tanaman kacang panjang berbentuk polong dengan panjang sekitar 15 hingga 25 cm.  Jika dibuka, akan terlihat biji kacang panjang yang berwarna putih sedikit kecoklatan, jika kulit bijinya dikupas, maka akan terlihat biji kacang panjang yang berwarna hijau.

Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

PEMBIBITAN
  • Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
  • Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
  • Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
  • Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. 
  • Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
  • Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
  • Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA, 
Cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : Satu botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.

TEKNIK PENANAMAN
  • Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
  • Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
  • Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
  • Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.
PENYULAMAN
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

PENYIANGAN
  • Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. 
  • Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
PEMANGKASAN / PEREMPELAN
  • Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. 
  • Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
PEMUPUKAN
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu
Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg)SP-36 (kg)KCl (kg)
Dasar
50
75
25
Umur 45 hari
50
25
75
TOTAL
100
100
100
Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat. Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam

POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).

PENGAIRAN
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon) 
  • Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. 
  • Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.
b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch) 
  • Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
  • Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR
c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) 
  • Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.
  • Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural Pentana.
d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) 
  • Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
  • Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
e.Ulat bunga ( Maruca testualis) 
  • Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.
  • Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA.
f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum ) 
  • Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
  • Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
g.Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV). 
  • Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
  • Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
h.Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.) 
  • Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun. 
  • Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum ) 
  • Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati.
  • Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.
PANEN DAN PASCA PENEN
  • Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
  • Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
  • Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
  • Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
  • Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.
DISCLAIMER : Harga produk Budidaya Tanaman Kacang Panjang belum termasuk ongkir. Harga yang tertera di atas adalah harga untuk wilayah jawa, Untuk daerah luar JAWA mungkin akan dikenakan tarif sesuai Harga produk wilayah masing-masing.

Komentar (0)

Posting Komentar